Sunday, June 14, 2009

Petisi Orang Tasik

Kami yang bertanda-tangan di bawah ini, setelah

Memperhatikan
Perkembangan akhir-akhir ini yang memperlihatkan bahwa Malaysia tidak memperlihatkan rasa persahabatan dan persaudaraan sebagaimana seharusnya orang serumpun dan bertetangga.

Mendengar
Lagu dari warga utama kota Tasik, yang bernama Rhoma Irama, yang syairnya mengatakan “Dua ratus dua puluh juta rahayat Indonesia … ada Sunda … ada Jawa … dan lain-lainnya … siap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia …” dan seterusnya.

Mempertimbangkan
Kemungkinan Malaysia akan memperluas klaimnya, tidak hanya P. Lipadan, P. Sigitan, dan P. Ambalat, tapi juga merembet ke daerah-daerah lain yang punya alasan walau sedikit untuk diklaim oleh Malaysia.

Memutuskan
Untuk meminta kepada Presiden Republik Indonesia cq Menteri Dalam Negeri untuk menggunakan segala wewenang yang dimilikinya, agar memenuhi tuntutan kami sebagai berikut.

1. Mengganti nama kota Tasikmalaya dengan Tasikindonesia, atau yang lain yang dipandang pantas, asal masih memakai nama Tasik, dan asal tidak menggunakan kata malaya atau malaysia

2. Segera mendaftarkan semua kerajinan dan kesenian khas Tasik secara internasional, sebelum diklaim oleh Malaysia .

3. Melakukan operasi intelijen, mencari fakta dan menyelidiki kemungkinan pencurian hak cipta orang Tasik dalam bidang kerajinan dan kesenian, oleh warga Malaysia .

Demikian petisi kami, mohon agar ditindak-lanjuti dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Tasik, tanggal lima bulan Juni tahun dua ribu sembilan.

Penanda tangan petisi :

1. Cecep Ahmad Nurzaman (Manonjaya)
2. Toha Suparman (Singaparna)
3. Entin Agustinah (Ciawi)
4. Memet Sulaeman (Jl. Rumah Sakit, Tasik)
5. Reno Syaurus (Jl. K.H. Zaenal Mustopa, Tasik)
6. Ayidid (Indihiang)
7. Ooy Husen (Terminal Gunung Pereng, Tasik)

(Dikirim ke milis IA-ITB, 6 Juni 2009)

Slogan JK vs Slogan SBY

Masih ingat slogan JK menjelang pileg yang lalu. Dia sudah mulai berpromosi untuk jadi capres. Dia bilang di salah satu iklan Golkar, sambil menggulung lengan bajunya : "Lebih cepat ... lebih baik."

Menjelang Pilpres, untuk jaga-jaga kalau JK berhasil maju jadi capres dengan slogan yang sama, kubu SBY melakukan antisipasi dengan menyiapkan iklan yang akan meng-counter slogan JK di atas

Dalam analisa mereka, Golkar kalah dalam pileg yang lalu karena pemilih dari kaum ibu-ibu tidak suka dengan slogan JK yang itu. Untuk itu, kubu SBY membuat slogan baru sebagai berikut, untuk menarik hati kaum ibu.

"Lebih lama ... lebih enak"

(dikirim ke milis ITB74, 1 Mei 2009)